UNKRIS BAGIKAN RATUSAN PAKET SEMBAKO KEPADA WARGA TERDAMPAK COVID 19

CARAPANDANG.COM
– Gerakan saling tolong menolong di tengah wabah pandemi Covid-19 semarak
dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat. Gerakan ini bertujuan untuk
meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19.
Spirit berbagi terhadap sesama ini dilakukan oleh Keluarga besar FIA
Universitas Krisnadwipayana yakni dengan membagikan 260 paket sembako
kepada warga kurang mampu, anak yatim dan mereka yang terdampak covid-19.
Seperti disampaikan Wakil Dekan III FIA Unkris, Saefudin Zuhri, M.I.P program
ini melibatkan semua pihak yang ada di fakultas seperti pimpinan, dosen,
karyawan dan alumni. Tujuan dari program ini adalah meringankan beban
masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Awalnya ini adalah program Departemen Sosial Masyarakat BEM FIA, karena merasa
terpanggil dengan kondisi masyarakat kita yang banyak terdampak (covid-19),
lalu saya turut andil untuk menyukseskan kegiatan tersebut dengan melibatkan
semua pihak di fakultas,” ujar Zuhri yang juga mantan aktivis muda
Muhammadiyah ini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/4).
260 paket sembako ini dibagikan kepada warga yang berada di sekitar kampus.
Menurut Ketua BEM FIA Unkris, Juliardi berdasarkan laporan warga yang menerima
bantuan adalah banyak dari kalangan pekerja informal dan non-formal yang tidak
bisa makan karena mereka tidak bekerja selama di rumah.
“Mereka seperti kuli bangunan, hansip, pedagang bakso yang pake gerobak dan
driver ojek online. Kami juga memperhatikan di lingkungan Unkris sendiri
seperti mahasiswa, satpam, dan karyawan yang butuh perhatian kita,”ujarnya
menambahkan.
Sementara Ketua Departemen Kesmas BEM FIA, Marsya menjelaskan pembagian sembako
didistribusikan oleh ketua-ketua RT-RT setempat dan koordinator lapangan dari
relawan FIA Unkris. Dalam proses pendistribusian kami memperhatikan standar
pencegahan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.
“Rp.24juta lebih dana yang terkumpul, kami konversi kedalam bentuk paket
sembako. Pembagian paket di tahap pertama sudah 200 paket, Insha Allah
pembagian tahap kedua masih ada 60 paket lagi akan kami bagikan
kemudian,”jelasnya.
Sedangkan Ketua Dewan Perwakilam Mahasiswa (DPM), Ivan Giovani mengatakan bahwa
bantuan yang diberikan oleh Pemerintah belum merata. Dia menjelaskan masih
banyak kalangan yang tidak terdata oleh pihak kelurahan.
Dia menjelaskan rata-rata yang tidak menerima bantuan adalah warga perantau
yang ngontrak dan tidak memiliki KTP Jakarta atau Bekasi dan pekerjaan
mereka serabutan. Kalangan ini yang sebenarnya yang paling terdampak PSBB.
“PSBB yang berlaku di DKI Jakarta dan Jawa Barat sudah belaku sejak dua minggu
yang lalu. Bahkan DKI Jakarta sudah mengumumkan akan memperpanjang sampai 28
hari ke depan,” ujarnya.